HCM Mind by Hinata Claudia Marantika. Happy Reading and Dont forget to Follow. Thank you :)

Tuesday, May 15, 2012

I Wanna be Like an ANGEL

               Tidak harus menjadi Putih untuk menjadi seperti Malaikat. Dan Hitam pun tidak selamanya seperti Iblis. Tidak harus memiliki Sayap untuk menjadi seperti Malaikat. Dan tidak selamanya bertanduk itu seperti Iblis. Sebab, bukan karena Putih kau tampak suci, bukan karena sepasang Sayap kau tampak begitu berwibawa, melaikan karena hati yang tulus kau tampak lebih dari SEMPURNA. Tidak selamanya sebuah kotak yang tampak begitu indah memiliki isi yang indah juga. Dan tidak selamanya sebuah kotak yang jelek selalu memiliki isi yang jelek. Bukan dari apa yang terlihat pada awalnya, namun sesuatu yang akan tampak kemudian.


                Apa maksudnya?...
               Mari kita mulai pembahasan. Kalian pasti tahu tentang Malaikat bukan? Dan ketika kalian mendengar kata *Malaikat* pasti yang ada di benak kalian adalah, sosok yang begitu nampak suci, putih, bersayap. Ya pada intinya, ketika ada yang mengucapkan kata tersebut, tidak lain yang tergambar dalam bayangan kalian adalah sosok yang begitu indah dan begitu suci. Ngga salah ko. Okay, next.


                Kita ini apa?...

                Jawabannya mudah, ya kita ini Manusia. Nah, bukankah lo sering kali mendengar sebuah kata-kata bahwa "tidak ada manusia yang sempurna." Pasti pernah kan. Ngga salah ko, pada dasarnnya semua manusia selalu mempunyai kekurangan. Sedangkan ketika seseorang membedakan antara malaikat dengan manusia pasti mereka mengatakan "manusia itu ngga kaya malaikat yang sempurna, setiap manusia kan punya kekurangan." tengterereeeenggg. Sekarang gue tanya sama lo, pasti lo semua pernah mendengar sebuah kalimat bahwa "sesungguhnya Tuhan menciptakan Manusia sebagai makhluk yang PALING SEMPURNA di antara semua makhluk yang telah ia ciptakan." apa pendapat lo tentang ini? Ya pasti punya pendapat sendirilah ya.


              Gue tahu setiap orang memiliki berbagai pandangan dan cara pikir yang sudah pasti sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Gue hanya mau share, jika ngga suka yah itu adalah hak kalian yang membaca. Menurut gue pribadi kenapa Tuhan mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna adalah karena manusia memiliki segala kelebihan dan kekurangan yang sesungguhnya tidak di miliki oleh Malaikat yang begitu suci dan Iblis yang begitu jahat. Segala kelebihan dan kekurangan tersebut pada dasarnya bisa saling melengkapi.

              "Sempurna" hanya kata lain untuk "Seimbang". Ibarat sebuah timbangan pasti harus selalu seimbang di setiap sisinya, jika tidak maka salah satu sisinya akan terjatuh. Sama halnya dengan ini, manusia layaknya seperti sebuah timbangan yang memiliki isi di setiap sisi. Sedangkan malaikat atau pun Iblis hanya memiliki 1 isi untuk 1 sisi dalam sebuah timbangan yang memiliki 2 sisi yang seharusnya seimbang. Itu sebabnya manusia berbeda dan dikatakan sempurna atau lebih tepatnya seimbang.

              I wanna be like an ANGEL!!!
              Kenapa? Kenapa mau jadi seperti malaikat? Bagaimana caranya? Apa kau punya sayap? Pantaskah kau? Coba katakan? Kalian akan jawab apa? Hmm, Malaikat!! Kita memang ngga seutuhnya suci, ngga punya sayap, dan mungkin ngga pantas untuk di deretkan di antara para malaikat. Tapi kita bisa jadi malaikat. Malaikat kehidupan untuk orang-orang orang yang lo sayangi. Ngga harus sempurna, cukup menyeimbangkan apa yang kurang. Dengan kata lain melengkapi bagian kosong atau tidak seimbang dalam hidup seorang yang lo sayangi. Ngga harus tampak begitu Cantik atau Tampan untuk bisa seperti malaikat. Tapi cukup dengan hati yang begitu tulus, baik, positif, ceria dan ya apalah itu. Maka Aura keindahan milik lo sendiri pasti muncul ko. Yang penting itu kan ngga selalu dari cangkang yang sebenarnya bisa selalu diganti, melainkan dari dalam yang memang alami dan memang sesuatu yang tak akan bisa diganti. Untuk postigan kali ini, kalian berhak menilai, berkomentar atau apa pun. Gue hanya ingin berbagi, intinya 4 kata dari gue "Sekian dan terima kasih." :) 

Jadilah Malaikat untuk mereka yang kau sayangi dan juga untuk mereka yang begitu menyayangimu. Memang tidak ada yang sempurna, tapi kau mampu menjadi lebih dari sempurna untuk mereka yang berharga. Kau memang hanya manusia biasa. Tapi kau bisa menjadi malaikat tanpa sayap, memang tidak mampu untuk menjadi sempurna seutuhnya, tapi satu hal kau mampu menjadi yang ter-Istimewa. 

Sunday, May 13, 2012

Something Change

            Di dalam kehidupan pada dasarnya kita ngga akan pernah jauh dari kata "menyesuaikan diri". Menyesuaikan diri ngga harus selalu ketika kita berjumpa dengan lingkungan baru atau orang baru, tapi bahkan di dalam lingkungan yang sudah lama kita kenal dan dalam kehidupan sehari-hari yang selama ini kita jalani. Gue sadar bahwa sesungguhnya ngga akan ada sesuatu yang ngga akan berubah, kecuali benda mati. Manusia, lingkungan, arus kehidupan, semuanya pasti akan berubah seiring berjalannya waktu. Itu sebabnya terkadang kita seringkali merasa asing dengan sesuatu hal yang sebenarnya telah lama kita kenal. Bukan sebuah kesalahan ketika semua itu berubah. Semua memang sudah seharusnya. Ngga akan bisa di cegah. Ya mau ngga mau kita lah yang harus selalu belajar untuk dapat selalu beradaptasi dengan semua hal yang dapat berubah kapan saja.

             Seringkali ketika perubahan itu muncul, seringkali pula terjadi suatu ketidak cocokan yang menjadi sebuah masalah kecil yang kian lama menjadi besar dan mengganggu kebahagiaan lo sendiri. Ya kuncinya adalah menerima dan belajar menyesuaikan diri. Perlahan pasti bisa. Emang susah, ya tapi coba belajar untuk mengambil beberapa bagian kecil yang dapat membuat lo bahagia pada sesuatu yang berubah tersebut, mensyukirinya dan positif. Senggaknya secara perlahan lo pun akan terbiasa. Dan semua itu bahkan bisa jauh lebih indah dari sebelumnya. Apa pun itu, seiring berjalannya sebuah waktu dan kehidupan maka apa yang berada sebelumnya yang perlahan berubah, semua akan menjadi sebuah memori. Mau ngga mau ya begitulah faktanya, karena sesungguhnya bagaimana pun usaha lo untuk mengembalikan semua itu seperti awal pertama lo mengenal memori itu, itu ngga akan pernah bisa sama lagi. Pasti akan ada sesuatu yang berbeda. So, nikmatin aja. Anggap hal yang baru kini menyenangkan sama halnya seperti sebelumnya. Miris sih tapi ya kita ngga bisa ngelawan hukum alam yang berlaku kan.

             Jika lo kurang setuju dengan apa yang gue tulis ini lo bisa liat dari berbagai fakta di sekeliling lo ko. Contoh: Lo bisa lihat apa aja yang ada di dalam hidup lo selama ini, mulai dari orang-orang terdekat lo, kebiasaan-kebiasaan lo, jalan hidup lo. Semua pasti berbeda dengan sebelumnya, ya emang ngga berubah derastis kayak hitam ke putih tapi senggaknya lo bisa ngerasain beberapa hal yang beda dari semua itu di masa yang dahulu dan sekarang. Dan ketika lo ingat pasti ada dua kata paling awal yang akan selalu terucap -> "dulu itu...!!!" Nah, jalanin ajalah apa yang sekarang lo jalanin sama seperti sebelumnya, masalah sesuatu yang berubah ya sudahlah, coba untuk selalu beradaptasi aja. SUSAH.. Ya emang susah, gue juga jujur masih belum bisa untuk selalu beradaptasi, tapi satu hal yang pasti ketika kita mau mencoba menerima, memetik sedikit demi sedikit hal yang membahagiakan di dalamnya, perlahan kita akan bisa beradaptasi dengan baik. Percaya deh nothing imposiblekan. Hehe. Mari belajar.

Kehidupan selalu terikat dengan waktu yang akan selalu mengubah. Dan waktu selalu terikat dengan sesuatu yang kita sebut Memory. Tidak akan ada sesuatu yang selalu sama, perlahan semuanya akan bersesuaian dengan waktu hingga menjadi hal yang baru. Jalanilah, nikmatilah dan pelajarilah, maka kau akan mendapatkan kunci kebahagiaanmu sendiri.

Saturday, May 5, 2012

What Do You WISH Wouldn't Always You NEED

           Seringkali kita mengidam-idamkan sesuatu. Seringkali hal tersebut membutakan kita bahwa sesungguhnya itu tidak benar-benar kita butuhkan. Ketika lo hidup pasti banyak hal yang lo inginkan, mulai dari barang sampai seorang manusia lain yang lo sukai. Saat itu tentu yang lo pikirin hanya bagaimana cara apa yang lo inginkan itu bisa lo dapatkan.

            Tapi, bukankah seringkali ketika lo mendapatkan apa yang lo inginkan itu, ngga lama lo tersadar bahwa sebenarnya lo nggak terlalu membutuhkannya. 'Hidup ini adalah sebuah pilihan' yupp itu benar. Tapi sengganya kita dapat memilih antara apa yang memang benar-benar kita butuhkan dan tidak. Terkadang apa yang kita inginkan bukanlah sesuatu hal yang memang kita butuhkan. Tapi apa yang kita butuhkan memang patut untuk selalu kita inginkan.

           Mendapatkan apa yang kita inginkan memang selalu bisa membuat kita bahagia, tapi percaya atau ngga, semua itu hanya bersifat sementara. Tapi ketika lo mendapatkan apa yang memang lo butuhkan, maka suatu kebahagiaan yang tercipta akan selalu ada. Kenapa demikian? Karena hal yang kita butuhkan itu akan selalu dapat melengkapi apa yang menjadi kekurangan lo, namun sesuatu yang lo inginkan tentu hanya bisa menjadi penghias sementara yang cepat atau lambat ngga akan lo inginkan lagi.

         Simple, banyak orang keliru tentang ini. Kedengarannya sih emang sepele tapi percaya atau ngga ini cukup berpengaruh besar loh. Coba aja lo tengok sedikit kebelakang pernah ngga lo nyia-nyiain sesuatu yang lo butuhkan hanya untuk sesuatu yang lo inginkan, pada akhirnya lo berakhir dengan kata menyesal? Gue yakin pasti pernah. Dan coba lo pikir, apa sesuatu yang lo inginkan bisa selalu mengisi hidup lo beserta kekurangan lo? Gue yakin ngga bisa seutuhnya ngisi. Tapi, ketika lo mendapatkan sesuatu yang memang lo butuhkan, gue yakin hidup lo benar-benar ke isi. Ngga perlu banyak tulisan lagi tentang ini, gue yakin lo semua yang baca ngerti lah maksud dari apa yang gue tulis ini. Ya sengganya lo bisa sedikit ngambil inti dari tulisan ini untuk jadi sebuah pelajaran kecil. Jika memang ngga bagus ya gue mohon maaf. Ini hanya sebuah tulisan dari seorang mahasiswi sebagai penulis amatir yang mencoba berbagi pengalaman. Thanks.

"Sesuatu yang kau butuhkan itu seperti udara untukmu bernafas, kau tidak pernah mengINGINkannya. Tapi sesungguhnya kau sangat memBUTUHkannya."